Konsep Ritual dan Budaya Dalam Kehidupan Masyarakat
Ritual dan Budaya Dalam Kehidupan Masyarakat
1. Sistem Ritual
Ritual adalah
bentuk atau metode tertentu dalam melakukan upacara keagamaan atau upacara
penting, ritual dicirikan mengacu pada sifat dan tujuan yang mistik atau
religius. Ritual dalam kehidupan orang Bajo berhubungan dengan kepercayaan atau
agama. Dalam kehidupan keagamaan ritual menjadi salah satu unsur yang dipakai
untuk mensosialisasikan nilai-nilai dari agama kepada masyarakat. Ritual lebih
menunjukan perilaku tertentu yang bersifat formal yang dilakukan secara
berskala, bukan sekedar rutinitas yang bersifat teknis namun disadari keyakinan
religius terhadap kekuasaan atau kekuatan mistis.
Dalam masyarakat
yang masih tradisional dimana segala sesuatunya masih homogen. Agama selalu
menonjol karena fungsi ritualismenya, sekaligus dalam ritualnya itu berfungsi
sebagai pemerkuat solidaritas sosial antara anggota masyarakat. Ritual juga
berfungsi untuk memberikan sesajian yang merupakan aktivitas untuk mendorong
rasa solidaritas terhadap nenek moyang yang dianggap sebagai warga yang tinggal
di daerah tersebut. Misalnya, laut bagi orang Bajo dianggap sebagai tempat yang
memiliki penghuni yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan mereka.
Ritual mencakup
semua tindakan simbolik, baik yang bersifat duniawi atau sakral, teknik atau estetik, sederhana
atau rumit, [1].
Ritual selalu mengingatkan manusia tentang eksistensi dan hubungannya dengan
lingkungan. Melalui ritual
warga masyarakat dibiasakan untuk menggunakan simbol dari berbagai acara sosial
dan kehidupan sehari-hari. Ritual juga sebagai perilaku tertentu bersifat
formal, dilakukan dalam waktu tertentu secara berkala, bukan sebagai rutinitas
yang bersifat teknis, melainkan kebiasaan.[2]
2. Tradisi
Kebudayaan di
Indonesia merupakan hal yang tidak dapat terlepas dari tradisi. Tradisi
bukanlah dilihat sebagai barang yang menunjukan unsur kekunoan (sakral) yang
harus disimpan yang merupakan warisan dari peradaban masa lalu, justru sudut
pandang seperti ini akan mengangkat citra eksistensi tradisi. Tradisi adalah
kesamaan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun masih ada
hingga kini dan belum dihancurkan atau dirusak. [3].
Setiap tradisi
yang ada pada masyarakat berkaitan dengan kebudayaan yang ada pada masyarakat.
Dimana dalam pelaksanaan tradisi tersebut selalu berhubungan dengan ritual atau
praktek-pratek pemujaan terhadap kekuatan mistis. Pada orang Bajo mereka
mempercayaai makhluk halus (setan) sebagai orang yang dekat dengan kehidupan
mereka, jumlah setan yang ada
di laut sama banyaknya dengan setan yang ada di darat. Setan laut dapat
menimbulkan panyakit dan menyembuhkannya. Ini membuktikan bahwa sejak masih
mudah, orang Bajo telah terbiasa berhubungan dengan kekuatan gaib.[4]
Orang Bajo menggap setan laut merupakan nenek moyang meraka ataupun saudara
mereka. [5]
3. Upacara
Menurut Van Gennep, penyelanggaraan
upacara dilakukan dimaksudkan agar orang terhindar dari malapetaka dan gangguan
yang dilakukan oleh bermacam-macam
makhluk halus. fungsi ritual sebagai sarana dipahami dengan melihat keseluruhan
upacara sebagai media menuju kedunia spiritual. Keritualan itu terlihat dengan
nilai-nilai kesyakralan yang terkandung. Lalu dengan nilai itu maka
kedudukannya teramat penting untuk melengkapi sebuah upacara yang didalamnya
memiliki makna persembahan, pemujaan, dan permintaan kepada roh-roh yang
diagungkan tersebut.[6]
4. Aktivitas
Aktivitas
keagamaan bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual, tapi
juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan oleh kekuatan
supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat
dilihat mata, tapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi dalam diri
seseorang
5. Perilaku
Perilaku adalah
tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, sebagai
reaksi yang berhubungan dengan pelaksanaan ajaran agama. Perilaku keagamaan
bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual, tapi juga
ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan oleh kekuatan
supranatural.
[2] Fingki
Rasyid, “Simbol dan Makna dalam Adat Perkawinan Suku Bajo Di Desa Bajo
Torisiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, “ Skripsi pada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Gorontalo, 2013, hlm. 5.
Posting Komentar untuk "Konsep Ritual dan Budaya Dalam Kehidupan Masyarakat"