Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengaruh Pendekatan Otoriter Guru Terhadap Moivasi belajar Siswa

PENGARUH PENDEKATAN OTORITER GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK  DI SDN 5 TILANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
OLEH : NIZRA SAHUPALA 
Pengaruh Pendekatan Otoriter Guru Terhadap Moivasi belajar Siswa



ABSTRAK
            Nizra Sahupala 2018, Pengaruh Pendekatan Otoriter Guru Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik di SDN 5 Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.Pembimbing I; Drs. H. Zainul Romiz Koesry, M.Ag dan Pembimbing II; Dr. Zohra Yasin, M.HI
Kata Kunci: Pendekatan Otoriter Guru, Motivasi belajar

Untuk mengetahui pengaruh pendekatan otoriter guru terhadap motivasi belajar peserta didik di SDN 5 Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. meliputi: (1) bagaimana Kondisi Proses Pembelajaran dengan pendekatan di SDN 5 Tilango, (2) bagaimana kondisi motivasi  belajar siswa ketika guru menggunakan pendekatan otoriter
(3) seberapa besar pengaruh yang dihasilkan oleh pendekatan otoriter guru terhadap motivasi belajar peserta didik.
Adapun tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pendekatan  otoriter guru terhadap motivasi belajar peserta didik di SDN 5 Tilango kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, serta apakah ada pengaruh yang signifikan antara pendekatan otoriter terhadap motivasi belajar peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang dilakukan di SDN 5 Tilango. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket yang berisi beberapa pernyataan kepada peserta didik. Adapun analisis data dilakukan dengan cara melakukan uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas serta uji regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) bahwa pendekatan otoriter guru memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik dengan tingkat pengaruh yang rendah yakni sebesar 15,9%.(2) pada table Model Summary, dibagian ini ditampilkan nilai koefisien korelasi yang disimbolkan dengan R. Nilai R pada table diatas menunjukan hasil sebesar 0,398 dengan demikian hubungan antara variable dapat diinterpretasi memiliki hubungan yang rendah.(3) hasil penghitungan data penelitian ini menunjukan nilai Sig. Sebesar 0.060, ini menunjukan bahwa koefisien regresi tidak memenuhi kriteria signifikan. (4) hasil penelitian menunjukan nilai signifikan sebesar 0.060 dengan kriterian jika nilai signifikan > dari 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Berlaku sebaliknya. Oleh karena itu dalam penelitian ini nilai signifikan > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak karena terdapat pengaruh  yang tidak signifikan antara pendekatan otoriter terhadap motivasi belajar peserta didik.
saran hasil penelitian, untuk para pendidik yang akan menggunakan pendekatan otoriter dalam proses belajar mengajar,  hendaknya lebih dulu memberitahukan batasan-batasan yang tidak boleh dilewati oleh para peserta didik. Memberitahukan kepada peserta didik mengenai harapan apa yang ingin di capai sehingga guru perlu melakukan pendekatan otoriter.


A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pematangan kualitas hidup. Melalui proses tersebut, diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara benar. Karena itu fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak, dan keimanan.  Pendidikan juga merupakan proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. 

Kualitas pendidikan setidaknya dapat diukur dari beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah faktor guru.  Guru adalah manusia yang unik serta memiliki karakter sendiri-sendiri. Perbedaan karakter ini menyebabkan situasi belajar yang diciptakan oleh setiap guru bervariasi.  Guru hebat adalah sosok guru yang profesional dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. Dalam hal berkomunikasi guru yang profesional adalah guru yang berusaha menjadi pendengar yang baik, menempatkan posisi pada lawan bicara, berusaha memahami siswa terlebih dahulu dan berusaha menggunakan bahasa yang positif saat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua.  Guru hebat adalah guru yang mampu memotivasi, memengaruhi, menggugah, dan mengubah peserta didik kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasonal yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar sdalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi pada dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” 

Akan tetapi tidak semua guru memahami dan menyadari  paradigma ini. Praktek-praktek pengajaran masih banyak yang menggunakan pendekatan otoriter dalam proses pembelajaran untuk mengontrol perilaku peserta didik seperti yang diinginkan oleh guru, Dengan kurang bijak memperhatikan keinginan dan kenyamanan  belajar peserta didik.

Berdasarkan observasi awal di SDN 5 Tilango peneliti melihat bahwa masih terdapat beberapa  proses pembelajaran yang masih menggunakan pendekatan otoriter, yang pada akhirnya membuat proses pembelajaran tersebut seolah-olah didominasi oleh guru. Sikap guru yang mengharuskan semua murid patuh terhadap peraturan  sekolah, harus menghormati guru-gurunya, dan tertib dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru membuat guru menggunakan pendekatan otoriter dalam berinteraksi dengan para peserta didik. Hal ini membuat peneliti merasa perlu untuk apakah penggunaan pendekatan otoriter yang diperlihatkan oleh guru memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik? Oleh sebab itu peneliti mengadakan penelitian dengan judul “pengaruh pendekatan otoriter  guru terhadap motivasi Belajar peserta didik di SDN 5 Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo ”.

B. Identifikasi Masalah

1. Guru pemegang kontrol dalam  proses pembelajaran.
2. Motivasi  siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran masih dipengaruhi oleh perasaan takut             terhadap guru.
3. Guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa dalam bertindak aktif  yang tidak                              berhubungan dengan proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah
1. Hanya pada siswa di SDN 5 Tilango
2. Hanya pada guru di SDN 5 Tilango
3. Hanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya: 
1. Berapa besarkah pengaruh pendekatan otoriter guru terhadap motivasi belajar peserta didik?
2. Apakah adapengaruhyang signifikan antara  pendekatan otoriterguru terhadapmotivasi belajar peserta didik?

E. Definisi Variabel dan Definisi Operasional 
Untuk meminimalisir kekeliruan dalam memaknai istilah yang digunakan dalam judul skipsi ini, maka dipandang perlu untuk menjabarkannya dalam bentuk devinisi variabel.
1. Pendekatan Otoriter Guru
Pendekatan otoriter adalah salah satu pendekatan yang digunanakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang pada saat proses pembelajaran berlangsung guru akan memperlihatkan sikapnya yang khas dengan pendekatan otoriter. yakni guru akan selalu memperlihatkan kekuasaan mutlak atas peserta didik selama pelaksanaan PBM.  Setiap peserta didik wajib patuh kepada guru selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Motivasi Belajar
Kata  motivasi berasal dari kata  “motif” yang berarti : sebab-sebab yang menjadi dorongan.”  Sehingga motivasi itu merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang, baik dari dalam diri maupun dari luar pribadi individu untuk melakukan suatu tindakan untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan belajar merupakan hasil dari proses interaksi antara individu dengan lingkungannya 

3. Definisi Operasional
Maksud dari judul penelitian yang  diambil oleh peneliti  mengenai pendekatan otoriter adalah dalam proses belajar mengajar guru yang akan memegang kontrol selama proses pembelajaran tersebut berlangsung. Kepatuhan yang dituntut oleh guru kepada peserta didik yakni kepatuhan terhadap peraturan yang berada di sekolah umumnya dan patuh pada peraturan didalam kelas pada khususnya yakni mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan disiplin. Sedangkan motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran. Baik tugas yang berikan untuk dikerjakan di rumah ataupun tugas yang diberikan untuk dikerjakan di sekolah

F. Tujuan Penellitian 
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seperti apakah pengaruh  pendekatan otoriter terhadap motivasi belajar                     peserta didik?
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara pendekatan otoriter terhadap motivasi belajar peserta didik?

G. Manfaat penelitian

1. Manfaat untuk sekolah, agar dapat meningkatkan kualitas sekolah dimata masyarakat
2. Manfaat untuk guru, agar guru dapat memperhatikan motivasi siswa dengan cara mengajar                   mereka.
3. Manfaat untuk peneliti agar dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dari hasil            penelitian.

itulah pembahsasan singkat mengenai materi di atas, agar mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai materi di atas, silahkan klik https://www10.zippyshare.com/v/qhozLS6c/file.html

terimakasih telah berkunjung di blog saya, semoga artikel sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

KAJIAN SOSIAL
KAJIAN SOSIAL Assalamualaikum Wr. Wb Abd Rahman Asril, sudah ngeblog dari tahun 2015, dan saat ini mengajar di MTs. Negeri 1 Pohuwato, Gorontalo

1 komentar untuk "Pengaruh Pendekatan Otoriter Guru Terhadap Moivasi belajar Siswa"

  1. poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
    ayo di kunjungi agen AJOQQ :D
    WA;+855969190856

    BalasHapus