Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

konsep teoritis


2.1  Konsep Strategi Bertahan Hidup

Snel dan Starring dalam Resmi Setia (2005:6) mengemukakan bahwa strategi bertahan hidup adalah sebagian rangkaian tindakan yang dipilih secara standar oleh individu dan rumah tangga yang miskin secara sosial ekonomi.  Sedangkan menurut Singarimbun dan Sopian Effendi (1995:30 dalam jurnal Dewi Ayu Hidayati), strategi kelangsungan hidup perempuan miskin dalam memenuhi kebutuhan keluarga adalah merupakan suatu cara atau usaha yang dilakukan mereka untuk terus dapat bertahan diri untuk hidup dengan melakukan berbagai alternative atau langkah-langkah yang ditempuh di dalam memenuhi kebutuhan keluarga melalui strategi ini seseorang bisa berusaha untuk menambah penghasilan lewat pemanfaatan sumber-sumber lain ataupun mengurangi                                            pengeluaran melalui pengurangan kuantitas dan kualitas barang atau jasa. 
Cara-cara individu menyusun strategi dipengaruhi oleh setiap individu atau kelompok masyarakat dalam struktur organisasi masyarakat. Didalam struktur organisasi harus ada solidaritas atau kebersamaan membagun jaringan sosial dalam memobilitasasi atau menjalankan sumber daya yang dimasyarakat.

Selanjutnya Crow (1989) menyatakan ada beberapa aspek penting dalam strategi, yaitu:

1. Harus ada pilihan yang dapat seseorang pilih sebagai tindakan alternatif.
2. Kemampuan melatih’’kekuatan”. Mengikuti suatu pilihan berarti memberi perhatian pada pilihan tersebut. Dengan demikian, memberikan perhatian pada suatu pilihan akan mengurangi perhatian pada pilihan yang lain. Dalam konteks komunitas, seseorang yang memiliki lebih banyak kontrol (aset) akan lebih memiliki kekuatan untuk “memaksa” kehendak. Oleh karena itu, strategi nafkah dapat dipandang sebagai kompotisi untuk mendapatkan aset-aset yang ingin dikuasai.
3. Dengan merencanakan strategi yang mantap, sehingga startegi yang dihadapi seseorang  dapat dieliminir.
4. Dibangun sebagai respon terhaadap tekanan yang hebat yang menerapkan seseorang.
5. Harus ada sumber daya dan pengetahuan sehingga seseorang bisa membentuk dan mengikuti berbagai strategi yang berbeda.
6. Strategi biasanya merupakan keluaran dari konflik dan proses yang terjadi dalam rumah tangga.
Menurut Suratiyah dan Hariyadi dalam hastuti (1991:92) mengemukakan bahwa strategi bertahan hidup oleh masyarakat sebagian besar  berkaitan dengan aspek ekonomi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar sebagai upaya untuk bertahan hidup. Strategi bertahan hidup oleh masyarakat dilakukan dengan menambah pemasukan dan memperkecil pengeluaran. Perempuan harus bekerja untuk memperoleh pendapatan sebagai strategi memperoleh pemasukan untuk rumah tangganya. Langkah yang diambil perempuan adalah memilih pekerjaan yang mudah dijangkau dan biaya transportasi terjangkau bahkan kalaupun ada pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa memerlukan biaya transportasi untuk menuju tempat bekerja. Pengaruh teknologi pertanian terhadap perempuan tak hanya menghilangkan kesempatan kerja perempuan dipertanian tetapi juga kesempatan di luar pertanian. Pekerjaan diluar pertanian sulit dijangkau perempuan dengan pendidikan rendah.  
Dalam penyusunan strategi, individu tidak hanya menjalankan satu jenis strategi saja, sehingga kemudian muncul istilah multiple survival strategies atau strategi bertahan jamak. Selanjutnya Snel dan Starring mengartikan hal ini sebagai kecenderungan pelaku-pelaku atau rumah tangga untuk memiliki pemasukan dari berbagai sumber daya berbeda,karena pemasukan tunggal terbukti tidak memadai untuk menyokong kebutuhan hidupnya. Strategi yang berbeda-beda ini dijalankan secara bersamaan dan akan saling membantu ketika ada strategi yang tidak bisa berjalan dengan baik.

untuk lebih lengkapnya, silahkan klik https://www77.zippyshare.com/v/R9gWW3hm/file.html 
semoga bermanfaat. terimakasih.
KAJIAN SOSIAL
KAJIAN SOSIAL Assalamualaikum Wr. Wb Abd Rahman Asril, sudah ngeblog dari tahun 2015, dan saat ini mengajar di MTs. Negeri 1 Pohuwato, Gorontalo

2 komentar untuk "konsep teoritis"