MENGAPA DAN APA PERENCANAAN DAERAH
Ajaran Keynes menekankan pentingnya
perhatian pada permintaan agregat masyarakat dan kebijakan yang lebih aktif
dari pemerintah. Dalam hal ini, Keynes menawarkan jalan tengah antara sistem
perencanaan terpusat dengan mekanisme pasar bebas. Pemikiran makro Keynes ini
memberikan alternatif kebijakan yang lain dari ajaran klasik dan berhasil
mengatasi depresi besar yang terjadi waktu itu, serta mempunyai pengaruh yang
sangat kuat untuk jangka waktu yang
cukup lama.
Pemerintah nasional melalui kebijakan
pembangunanannya memainkan peran penting bagi keberhasilan proses pembangunana
di negara-negara Asia Timur. Akan tetapi, berbeda dengan pengalaman di negara
lain beberapa negara Afrika, Amerika Latin dan Karibian serta negara-negara
transisi yang memperlihatkan bahwa pemerintah lebih muncul sebagai suatu
gangguan bagi pembangunan daripada bantuan serta bersifat melumpuhkan pasar
dari pada memfasilitasi peran pasar bagi pertumbuhan dan pembangunan.
Peran dan Kegagalan Pemerintah dalam Pembangunan
Adam
Smith (1776) mengakui bahwa ekonomi harus melindungi dirinya sendiri dari
hambatan asing. Baginya, seseorang tidak mungkin merencanakan masa depannnya
jika keberadaan negaranya, keamanan masyarakat dan kepemilikannya diragukan. Oleh
karena itu pemerintah mempunyai tiga fungsi umum, yaitu (1) melindungi
masyarakat dari kekerasan dan serangan masyarakat atau negara lain, (2)
melindungi setiap anggota masyarakat dari ketidak adilan atau tekanan dari
anggota yang lain dan (3) mendirikan dan memelihara pekerjaan publik.
Peran
pemmerintah atas kegagalan pasar diperlukan ppada aspek-aspek terutama barang
publik, eksternalitas, monopoli, tradisi dan aspek sosial lainnya serta
hambatan agama atas pasar dan keputusan-keputusan interporal.
Pertama,
barang publik, yaitu barang dan jasa yang bersifat nonrival dan nonexcludable.
Dengan kemampuannya memungut pajak, pemerintah dapat memaksa seseorang untuk
membayarnya. Adam Smith juga menyarankan bahwa sejumlah institusi publik
dibutuhkan jika individu dan perusahaan swasta berada dalam pasar yang berjalan
dengan baik dan ppemerintah seharusnya membatasi aktivitas dalam menyediakan
institusi dan beberapa barang publik yang disisi lain tidak dapat disediakan
dalam jumlah yang tepat oleh individu atau perusahaan swasta.
Kedua,
eksternalitas. Merupakan masalah umum perekonomian. Yang dalam hal ini harga
pasar tidak secara akurat merefleksikan biaya dan manfaat marginal yang
sebenarnya berlaku untuk semua masyarakat tidak hanya untuk individu.
Ketiga,
Monopoli. Kekuatan monopoli membuat produsen lebih sedikit untuk menentukan
harga lebih tinggi. Hal ini menyebabkan distorsi produksi. Kebijakan pengaturan
monopoli menyebabkan efisien jangka pendek yang diperoleh dari pengeluaran
kemajuan teknologi jangka panjang.
Keempat,
tradisi dan aspek sosial lainnya serta hambatan agama atas pasar. Tradisi,
agama dan rintangan sosial lainnya tidak cukup mendistorsi aktivitas ekonomi
dan mengurangi kesejahteraan sosial. Sebaliknya, banyak tradisi, ide keagamaan,
dan adat sosial memberikan banyak insentif positif bagi perilaku sosial yang
optimal.
Kelima,
keputusan-keputusan interporal. Kita melihat bahwa pemerintah dapat
meningkatkan kinerja pasar keuangan dan intermediasi keuangan, dimana pasar
menghadapi beberapa permasalahan informasi
Ada
dua alasan pokok kegagalan pemerintah adalah kekurangan informasi dan
pengalihan kekuatan pemerintah dari mencapai kesejahteraan umum menjadi
memajikan kesejahteraan individu.
Mengapa Perlu
Perencanaan Pembangunan ?
Perencanaan
pembangunan dipperlukan karena tiga faktor, antara lain, adanya kegagalan
mekanisme pasar, ketidakpastian masa dating dan untuk memberika arah
pembangunan yang jelas. Secara sederhana, rencana ekonomi adalah seperangkat
target ekonomi kuantitatif tertentu yang harus dicapai selama periode waktu
tertentu dengan menetapkan strategi untuh memenuhi tRget-trget tersebut.
Rencana ekonomi dapat berupa rencana menyeluruh yaitu menyeangkut seluruh aspek
utama perekonomian nasional atau parsial yang hanya menyangkut beberapa aspek
perekonomian. Dalam proses pperencanaan, pemerintah akan terlibat dengan
beberapa tahap kegiatan dimulai dengan pemilihan tujuan-tujuan sosial,
penetapan target, dan terakhir adalah membuat kerangka bagi pengimplementasian,
pengoordinasian, dan pemantau rencana
pembangunan.
Secara
umum,diterimanya perencanaan sebagai alat pembangunan yang efektif didasarkan
ppada gagalnya mekanisme pasar. Ada tiga bentuk umum dimana kegagalan pasar
terjadi, yaitu, pasar tidak dapat berfungsi secara tepat (tidak ada pasar),
fungsi pasar dalam alokasi sumber daya terjadi tidak secara efisien dan pasar
memproduksi hasil-hasil yang tidak diharapkan ketika diukur dengan
tujuan-tujuan sosial daripada dengan alokasi sumber daya. Banyaknya masalah dalam implementasi kegagalan
rencana pemerintah menjadi penyebab gagalnya kebijakan pembangunan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa alasan gagalnya rencana yaitu, tidak
efisiennya perencanaaan dan implementasinya, data yang tersedia disamping tidak
memadai juga tidak dapat dipercaya, munculnya ganggguan-gangguan ekonomi yang
tidak diduga baik internal maupun eksternal, lemahnya kelembagaan serta
kurangnya komitmen dan kemauan politik dari para pemimpin dan pengambil kebijakan.
1.2 Pokok Perencanaan Pembangunan Daerah
Setidaknya
ada tiga unsur didasarakan pada
perencanaan pembangunan ekonomi daerah jika dikaitkan dengan hubungan
pusat dan daerah sebagai berikut :
1. Perencanaan
ppembangunan ekonomi daerah yang realistis memerlukan pemahaman tentang
hubungan antara daerah dengan lingkungan nasional dimana daerah tersebut
merupakan bagian darinya. Keterkaitan secara mendasar antara keduanyadan
konsekuensi akhir dari interaksi tersebut.
2. Sesuatu
yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk daerah, maupun
sebaliknya.
3. Perangkat
kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah, misalnya administrasi, proses
pengambilan keputusan dan otoritas biasanya sangat berbeda dengan tingkat
daerah dengan yang tersediapada tingkat pusat.
Ada dua kondisi yang
mempengaruhi proses perencaan daerah yaitu tekana ini berasal dari lingkungan
dalam aturan luar negeri yang
mempengaruhi kebutuhan daerah dalam proses pembangunan perekonomiannya dan dan
kenyataaan bahwa perekonomian daerah dalam suatu negara dipengaruhi oleh sektor
secara berbeda-beda. Dua pendekatan terakhir lebih responsif terhadap semua
dimensi ekonomi daerah dan nasional.
Recruitment Planning disebut
juga dengan pendekatan proaktiif terhadap kondisi eksternal. Artinya, masyarakat
daerah mempunyai aktivitas untuk membangun dan menjaga basis ekonomi sebagai
respons terhadap kondisi persaingan. Pendekatan ini tergolong tradisional
dengan cirri-ciri sebagai berikut.
1. Menarik
atau mendorong ekspansi bisnis
2. Kebijakan
industrialisasi merupakan kata kunci sehingga segala upaya diarahkan untuk
mengembangkan industri dan bisnis
3. Peningkatan
iklim bisnis.
Sementara itu,
perencanaan dampa (impack planning)
disebut juga dengan perencanaan reaktif. Artinya perencanaan ini menitikberatkan
pada upaya untuk mengurangi dampak terburuk dari kerugian bisnis maupun
industri terhadap perekonomian daerah. Asumsi dasarnya adalah masyarakat dan
perekonomian berada dalam kondisi krisis dan deindustrialisasi (pertumbuhan dan
sumbangan industri menurun).
Perencanaan
strategis pada dasarnya adalah perencanaan proaktif dan membentuk sistem
masyarakat yang responsif dalam jangka panjang terhadap kondisi yang dihadapi
daerah. Ini merupakan perencanaan yang berorientasi kedepan dan berupa untuk
membangunan masyarakat berbasis perspektif kebutuhan daerah. Strategi
pembngunan yang berkelanjutan dan pembangunan yang berbasis lingkungan justru
menjadi ujung tombak dalam implementasi pembangunan. Sebagai contoh, strategi
Gedabangagri yang dicanagkan oleh pemerintah daerah (Pemda) Kutai Timur
merupakan upaya strategis Pemda guna mengantisipasi periode pascatambang.
Pendekatan
kontingensi merupakan perencanaan interaktif yang memahami perlunya menjadi
fleksibilitas terhadap keadaan yang terus-menerus berubah.
sumber : Wrihatnolo, R. Randy.2009. Perencanaan Pembangunan Daerah : Konsep dan Meanisme. Jakarta : LPEM FEUI.
dengan adanya perencanaan pembangunan tersebut, dapat menentukan arah dari suatu pembangunan. sehingga pengelolaan anggaran belanja juga dapat ditaksir dengan baik agar pembangunan berjalan dengan lancar.
BalasHapussetuju, dengan adanya perencanaan yang matang tersebut, pembangunan daerah akan berjalan dengan lancar
BalasHapus