IMPLIKASI SOSIAL DARI KOMUNIKASI
Informasi
adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna
yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam
atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.
Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep
memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya,
dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan,
negentropy, Persepsi, Stimulus, komunikasi,
kebenaran,
representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu
atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.
Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi
statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi
informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman,
atau instruksi dan alirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh,
dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali
digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba
rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya
merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan
manfaat.
Berkaitan hal itu, untuk melihat
kajian secara khusus tentang fungsi komunikasi bagi masyarakat, ini dapat
diamati dari tulisan William I. Gorden (1978) mengatakan bahwa sedikitnya empat
fungsi yang komunikasi bagi masyarakat, yakni komunikasi berfungsi sebagai: (1)
sumber peningkatan pola sosial; (2) sumber peningkatan kemampuan daya
ekspresif; (3) sumber peningkatan pola ritual; dan (4) sumber instrumental
kemajuan hidup. Menurut Mulyana, dalam prosesnya keempat fungsi ini saling
mengisi dan tidak saling meniadakan (mutually
exclusive), cenderung terdapat suatu
fungsi yang lebih dominan pengaruhnya ke masyarakat ketimbang yang lainnya.
Fungsi pertama adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena
mampu meningkatkan pola-pola sosial. Peningkatan yang maksud yakni mampu
membangun konsep diri manusia maupun aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup
kita, serta untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan atau
ketegangan, melalui komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan kerja sama
dengan komunikasi dengan orang lain (misalnya melalui keluarga, kelompok
belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara) kesemuanya untuk
mencapai berbagai tujuan hidup bersama.
Fungsi kedua adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena
sebagai sumber peningkatan kemampuan
daya ekspresif yang dilakukan baik secara sendirian ataupun dalam kelompok.
Menurut Mulyana bahwa, komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut
menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan
nonverbal. Perasaan seperti: sayang, peduli, rindu, simpatik, gembira, sedih,
takut, prihatin, marah, dan benci, kesemuanya disampaikan sebagai simbol
ekspresif yang disampaikan lewat kata-kata (namun terutama lewat perilaku
nonverbal) dan melalui media tertentu (musik, lukisan, drama, dan tari-tarian).
Fungsi ketiga adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena
sebagai sumber peningkatan pola ritual
melalui upacara-upacara keagamaan dari agama tertentu. Sebagai bagian dari
proses komunikasi, menurut Mulyana bahwa kegiatan ritual tersebut berlangsung
dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, pernikahan, ulang
tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara tersebut, orang
mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik yang
menggambarkan komunikasi ritualisasi. Berkaitan proses komunikasi tersebut,
kegiatan ritus-ritus juga dilakukan, seperti: kegiatan berdoa (sholat,
sembahyang, dan misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera, upacara
wisuda, perayaan lebaran, dan natal, kesemuanya disebut komunikasi ritual.
Secara sosiologis, mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual
tersebut merupakan penegasan dari hubungan masyarakat melalui keluarga,
komunitas, suku atau etnis, bangsa, negara, dan keagamaan.
Fungsi keempat adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena
sebagai sumber instrumental kemajuan
hidup, seperti sebagai: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap
dan keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan sebagai sumber
hiburan. Kesemuanya unsur instrumen ini mengarahkan proses persuasif
(membujuk). Komunikasi yang berfungsi memberi-tahukan atau menerangkan (to inform)
menurut Mulyana, bahwa mengandung muatan persuasif, dalam arti bahwa pembicara
menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang
disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui, bahkan komunikasi yang
sifatnya menghibur (to entertain) pun secara tidak langsung
ditujukan untuk membujuk khalayak untuk mampu melupakan persoalan hidup mereka.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak
saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga mampu
berfungsi sebaliknya yakni berkemampu-an untuk menghancurkan hubungan atau
komunikasi tersebut.
B.
Implikasi
Sosial Dari Komunikasi Bagi Pembangunan
Daerah
Ada beberapa implikasi dengan adanya informasi bagi
pembangunan daerah, antara lain :
1. Dibidang
Pertanian
Variasi
penafsiran konsep komunikasi pembangunan tercermin dalam penerapannya di
berbagai sector pembangunan. Keragaman itu segera tampak pada sejumlah bentuk
ataupun unit aktivitas yang meskipun mengenakan label yang berbeda, namun jelas
menunjukan keterkaitan dan kesamaan satu sama lain. Aktivitas yang dimaksud
adalah: “penyuluhan pertanian” di sector pertanian, “Komunikasi, Informasi dan
edukasi dan “Pemasaran Sosial Kontrasepsi” (Contraceptive
Social Marketing) di lapangan keluarga berencana, “Komunikasi Penunjang
Pembangunan” pada proyek-proyek pembangunan, “Dukungan Komunikasi” dan
“Informasi, Motivasi dan Edukasi” di lingkungan proyek-proyek Bank Dunia
dan berbagai proyek komunikasi di lapangan pendidikan baik yang formal, maupun
nonformal.
Penerapan Komunikasi Penunjang
Pembangunan di sector kehidupan yang dikemukakan di atas tadi, jika dikaji
lebih jauh, menunjukan kesamaan sejumlah karakteristik yang antara lain adalah:
a. Menerapkan prinsip, sistem, dan
teknologi komunikasi, sebagai salah-satu komponen yang tergolong utama dalam
pencapaian tujuan kegiatannya.
b. Memberikan peranan yang terbilang penting bagi
komunikasi di dalam rangkaian struktur kegiatan pembangunan yang bersangkutan.
c. Menggunakan dan mengembangkan
metodologi serta pendekatan yang sistematik dalam pemanfaatan komunikasi pada
lingkup kegiatannya.
d. Memperlihatkan kesinambungan dan saling
belajar dari pengalaman di bidang yang lain khususnya dalam hal pemanfaatan
teknologi komunikasi.
Di lapangan pertanian, penerapan
komunikasi pembangunan sudah sejak lama dilaksanakan. Bahkan dapat dikatakan
bahwa penerapan yang mula-mula sekali adalah justru di lapangan ini, sekalipun
pada masa itu belum dikenal istilah “komunikasi pembangunan”.
2. Dibidang
Pendidikan
Proyek Radio Mathematics
Proyek ini merupakan suatu
eksperimen yang didisain untuk menyelidiki kelayakan (feastbility) penggunaan
radio sebagai suatu medium pembelajaran (instruksional) dalam mengajarkan
matematika untuk siswa sekolah dasar. Proyek ini dilaksanakan di Nicaragua,
pada pertengahan tahun 1974 sampai dengan awal 1979, oleh Sanford University yang
dikontrak oleh United States Agency for International development (USAID). Yang
dilakukan ketika itu adalah mengembangkan pelajaran matematika untuk kelas 1
sampai 4 SD. Pelajaran tersebut terdiri dari siaran radio setiap hari ditambah
dengan aktivitas purna-siaran yang dilaksanakan oleh guru kelas.
Keberhasilan Radio
Mathematics dapat disebutkan terletak pada gaya inovatif mata pelajaran yang
disiarkan, yaitu suatu gaya yang bercirikan “interaktif” dalam komunikasi yang
bersifat percakapan antara guru dan murid. Setiap pelajaran yang dikembangkan
terdiri dari dua bagian: yaitu bagian yang disiarkan, dan bagian yang tidak
disiarkan (dilaksanakan oleh guru). Kedua bagian tersebut saling melengkapi,
dan isinya yang dipisahkan bermaksud untuk memanfaatkan kekuatan dan kelemahan
masing-masing, yaitu radio dan guru.
3. Bidang Kesehatan
Penerapan
komunikasi pembangunan di bidang kesehatan, termasuk yang intensif
pengembangannya. Di lapangan ini sudah dikenal istilah “health communication” atau komunikasi kesehatan, yang pada dasarnya
merupakan penerapan komunikasi pembangunan untuk keperluan pelayanan kesehatan
masyarakat.
- Proyek
Sante’pour Tous di Zaire
Proyek ini berfokus pada pelayanan
kesehatan primer (primary health care) dan pengobatan preventif yang disponsori
oleh Departemen Kesehatan Zaire dan USAID, dan dilaksanakan oleh I’Eglise du
Christ du Zaire. Termasuk ke dalam programnyaadalah, kampanye vaksinasi, proyek
keluarga berencana, serta promosi pertanian dan gizi.
- Proyek
Media Massa dan Praktek Kesehatan di Gambia dan Honduras
Proyek ini mempunyai tiga komponen utama, yaitu:
a.
Problem kesehatan yang spesifik
b.
Seperangkat sarana instruksional yang telah tertentu
c.
Suatu proses pengembangan instruksional yang sistematik
Ada satu masalah kesehatan meminta
proyek untuk menggerakan baik perilaku pencegahan maupun perawatan yang
berkaitan dengan diare bayi yang akut, terutama di daerah pedesaan. Proyek inin
bertujuan menurunkan angka kematian bayi dengan mempromosikan terapi rehidrasi
oral (oral rehydration therapy/ORT) melalui fasilitas kesehatan yang ada, para
petugas puskesmas, dan rumah tangga. Ada 2 sarana instruksional dasar dalam
proyek ini terdiri dari radio yang dikombinasikan dengan bahan-bahan grafis dan
beberapa dukungan face-to-face dan para petugas kesehatan dan pemimpin opini
setempat.
Posting Komentar untuk "IMPLIKASI SOSIAL DARI KOMUNIKASI"